Kamis, 06 Juni 2013

IBRAHIM DWI RUDIANTO

Reportase Investigasi
 Roti Pemicu Kanker

Roti ??
Apa yang anda pikirkan tentangnya? sesuatu yang bisa dijadikan sarapan, cemilan dan pasti banyak orang yang suka termasuk saya.
Kini banyak tersedia berbagai macam roti, baik dari rasa maupun tampilannya.
Namun, ketika saya menonton tayangan televisi bebrapa hari yang lalu, saya menjadi merasa perlu dalam pemilihan roti yang akan saya makan.

Dalam tayangan tersebut mengungkapkan bahwa dalam penelusurannya, tim investigasi membawa 10 sampel acak dan hasilnya mencengangkan. Bahwa 6 dari 10 sampel tersebut teruji di lab mengandung boraks/ pijer yang merupakan pemicu sel kangker. 6 sampel tersebut bahkan ada yang merupakan merk terkenal yang dijual di supermarket.

Tim melanjutkan investigasinya ke sebuah pabrik yang cukup besar. pabrik tersebut menghabiskan hingga 5 ton terigu untuk produksi roti tawar dan roti manis tiap harinya.

Disana, dengan kamera tersembunyi dapat terlihat bahwa pembuatannya jauh dari hygienis. 

Pertama, margarin yang digunakan sudah kadaluarsa/ expired..
Kedua, telur yang digunakan juga telur-telur yang cangkangnya sudah pecah, tak lain untuk mencari harga yang lebih murah.
padahal hal tersebut dapat mengundang bahaya karena berpotensi menimbulkan kontaminasi dengan masuknya bakteri-bateri melalui cangkang telur yang telah rusak tersebut. contohnya sperti salmonella yang dapat mengakibatkan diare, dehidrasi, kram, bahkan bahaya mengancam nyawa pada anak/ usia lanjut/ yang punya gangguan kekebalan tubuh.
Belum lagi penambahan boraks ke dalam adonan roti tersebut agar dapat awet lebih lama.



Di pabrik itu pula, roti-roti yang dikembalikan oleh pengecer, yang tidak laku dijual, akan diolah kembali untuk jadi roti kering.

Souvia, peneliti di lab salah satu universitas di Indonesia mengatakan bahwa kandungan boraks dalam pangan tersebut sangat berbahaya. Karena memang boraks tidak boleh ada sedikitpun di dalam makanan. Roti merupakan makanan yang dekat dengan anak-anak.  Dan apabila terdapat boraks pada roti yang ia makan, hal itu akan menyebabkan menurunnya konsetrasi pada anak bahkanbisa menjadi pemicu kangker di jangka panjang. Selain itu, juga ada sampel roti yang mengandung kapang/ jamur melebihi ambang batas yang biasa muncul bila roti tersebut sudah kadaluarsa.

Namun, selalu ada produsen yang masih jujur

Ibu Eli, seorang pengusaha pembuat Roti di daerah Bogor.

Dirinya sudah menanamkan keyakinan bahwa makanan akan dimakan orang, tentunya harus berkualitas, dan pembuatannyapun harus terjaga kebersihannya.
Dirinya juga menekankan pada konsumen bahwa roti yang dia produksi harus segera dihabiskan jangan melebihi 3 hari setelah diproduksi.

Cara mengkonsumsi roti paling aman adalah membuat sendiri. Namun, bila tidak mempunyai waktu luang maka pastikan roti yang dikonsumsi aman.


Berikut tips membedakan roti yang sehat dan tidak

Roti Baik / Sehat
Roti Tidak Baik
Makin lama makin keras (itu karena daya tahan roti yang alami memang ada batas waktunya)
1-2 minggu masih bisa bertahan
Bau khas seperti butter
Baunya cenderung apek
Tidak terlalu putih
Lebih putih
Bila dipilin akan kembali seperti semula
Bila dipilin akan rontok










Feature Traveling

Wisata Gratis Di Jl. Malioboro Yogyakarta

Obyek wisata satu ini ternyata masih menjadi primadona yang cukup menarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara, terbukti banyaknya pengunjung yang setiap harinya berada di sekitar Malioboro walau hanya sekedar jalan-jalan atau berbelanja barang-barang kerajinan tangan, batik, baju, makanan (oleh-oleh khas Jogja) dan lain sebagainya, yang semuanya dijajakan disepanjang jalan Malioboro Yogyakarta.
Tak kalah dengan jalannya yang terkenal, dijalan Malioboro juga banyak dijumpai pedagang makanan khas Yogyakarta, apalagi kalau bukan gudeg bagi pecinta kuliner disinilah tempatnya memanjakan lidah, untukn membeli seporsi gudeg pembeli cukup merogoh kocek Rp25.000 dan pembeli bisa merasakan kelezatan serta keaslian makanan khas Yogyakarta tersebut.
Gambar 1

Akses transportasi yang memudahkan pengunjung untuk mencapai jalan Malioboro di Kota Yogyakarta, karena lokasinya berada di Jantung Kota Yogyakarta.
Banyak sekali akses yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk menjangkau wisata dijalan Malioboro ini, salah satunya dengan mode transport “trans Jogja” (jalur 3 atau 4) yang menghubungan sudut-sudut kota Jogja dengan jalan Malioboro, Tiket yang digunakan untuk sekali tujuan penumpang hanya dipungut biaya Rp 3.000,- namun mode transport yang lain yang bisa menghubungkan ke jalan Malioboro adalah bus umum atau kopaja, wisatawan dapat memilih mode transport ini jika sulit menjangkau halte bus trans Jogja.
Wisatawan yang mengunakan kendaraan sepeda motor juga disediakan tempat parkir yang aman yang bertempat disekitar jalan Malioboro. Untuk biaya parker sendiri pengguna parker dikenai biaya Rp:2000,- sedangkan mobil Rp: 5000,-. Bagi rombongan yang menggunakan Bus wisata terdapat parkir luar disebelah selatar jalan Malioboro, tarif yang dikenakan untuk Bus yakni Rp:15000,-.
Gambar 2



   

Disekitar jalan Malioboro banyak penginapan yang dapat dipilih wisatawan untuk menginap, dari yang mulai tarif ekonomi atau tarif eksekutif, ini menjadikan kawasan Malioboro mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap dalam menunjang sebuah tempat wisata yang pantas untuk dikunjungi.
Tak jauh dari kawasan Malioboro juga dapat dijumpai tempat-tempat wisata lainnya, seperti benteng Vredeburg, monumen serangan Oemoen 1 Maret,  kesemuanya berada di sekitar jalan Malioboro.
Gambar 3


Menjadi pusat keramaian, itulah jalan Malioboro yang selalu sibuk dengan lalu lalang para wisatawan, pedagang kakilima  pun semakin banyak setiap tahunnya. Ini menjadikan kawasan Malioboro menjadi pusat perekonomian yang sangat tinggi di kota Yogyakarta.
Unik dan khas, lain dari pada yang lain itulah wisatawa Maloboro. Tanpa tiket wisatawan atu pengunjung dapat  menikmati beragam isi yang berada disekitar jalan Maliboro, tersaji beragam macam bentuk, budaya, makanan dan lain sebagainya, disepanjang Malioboro akan diujumpai andong-andong beroda empat yang siap mengantarkan wisatawan mengelilingi area jalan Malioboro, biaya yang dikenakan untuk penumpang cukup murah yakni berkisar anatara Rp:5,000,- sampai Rp:10,000,-.
Pengunjung juga dapat menikmati hiburan music angklung yang dapat ditemui di sepanang jalan Malioboro., saat malam hari jalan Maliboro semakin menarik dan lebih ramai oleh wisatawan, pedagang pedagang lesehan khas Malioboro siap memanjakan lidah pengunjung, cukup lengkap menu yang ditawarkan di lesehan jalan  ini, dengan harga yang cuup fariatif dimulai dari harga Rp:35,000,- sampai Rp:85,000,-

Mall-mall yang ikut berderet disepanjang jalan Malioboro  menambah keramaian jalan dan kelengkapan wisata belanja di kawasan Malioboro ini, tersedia Mesin ATM dari berbagai operator bank yang berada disebelah utara Mall Matahari, pengunjung dapat nyaman berbenlanja dan menikmati beragam apa yang disuguhkan di Jalan Malioboro.
Gambar 4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar