Senin, 03 Juni 2013

RAMITA HAPSARI

Nama : Ramita Hapsari
NPM : 18811945
Mata Kuliah : Komunikasi Massa

REPORTASE BERITA

Pengumuman Hasil Ujian Nasional 
Tingkat SMP di Cikarang Selatan

   
     Pengumuman hasil Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama serentak dilakukan hari Sabtu (1/6/13), begitu juga di daerah Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Di Kabupaten Bekasi itu sendiri, ada tiga cara yang dilakukan untuk mengumumkan hasil Ujian Nasional. Pertama melalui surat yang dikirimkan langsung kepada orang tua siswa, Kedua memanggil orangtua murid berkenaan hasil kelulusan UN, Ketiga, dengan cara mengunggah langsung pengumuman kelulusan UN di internet. UN SMP di Kota Bekasi diikuti 32.450 siswa. Jumlah itu terdiri atas 27.463 siswa SMP dan 4.987 MTs.
Salah satu sekolah yang berada di daerah Cikarang, yaitu SMP Negeri 1 Cikarang Selatan juga mengumumkan hasil Ujian Nasional pada hari Sabtu (1/6/13) Pukul 13.00 WIB. Metode pengumuman kelulusan dilakukan dengan cara membagikan surat undangan kepada para orangtua murid hari Jumat (31/5/13), lalu tepat hari Sabtu, orangtua murid hadir ke sekolah untuk melihat hasil pengumuman kelulusan Ujian Nasional. Wali Kelas membagikan hasil Ujian Nasional dalam bentuk Amplop. 
Dwi Prasetyowati S.Pd., salah satu Guru di SMP Negeri 1 Cikarang Selatan ketika sedang mengumumkan hasil Ujian Nasional kepada orangtua murid (1/6/13), mengatakan “Alhamdulillah untuk tahun ini siswa – siswi SMPN 1 Cikarang Selatan dinyatakan lulus 100%”. Secara serentak orangtua merasa senang ketika mendengar putra – putri mereka lulus Ujian Nasional. Diharapkan agar kelulusan tingkat SMP ini tidak akan menimbulkan masalah seperti tawuran di jalan raya dan sebagainya. Dan orang tua agar tetap memantau anak – anaknya agar tidak terjadi aksi konvoi ke jalanan yang bisa mengganggu ketertiban umum, dan semoga murid – murid tetap melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Feature Profile
 
Semangat Nasionalisme Soekarno 


        Ir Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Soekarno dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodiharjo. Ayahanya bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo, Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai, berasal dari Buleleng, Bali. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indoensia dari penjajahan Belanda termasuk aktif mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah merumuskan Pancasila UUD 1945 dan dasar – dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan.


Soekarno belajar berpolitik berawal ketika ia sempat tinggal bersama keluarga Tjokroaminoto. Tjokroaminoto adalah ketua sarekatislam pada masanya. Kediaman Bapak Tjokroaminoto sering dijadikan tempat berkumpul oleh anggota serikat islam. Disana sering terjadi diskusi politik untuk mencari jalan memerdekakan Indonesia. Soekarno sering mendengar percakapan mereka dan bertanya tentang keadaan Indonesia yang sebenarnya. Dari situlah semangat nasionalisme Soekarno mulai tumbuh dan ingin mengantarkan Indonesia kepada gerbang kemerdekaan.


Soekarno menetapkan moment tepat untuk kemerdekaan Republik Indonesia yakni dipilihnya tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan, bulan suci kaum muslim. Teks proklamasi secara langsung dibacakan oleh Soekarno yang semenjak pagi telah memenuhi halaman rumahnya di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 19 September 1945 kewibawaan Soekarno ketika dapat menyelesaikan tanpa pertumpahan darah peristiwa Lapangan Ikada dimana 200.000 rakyat Jakarta akan bentrok dengan pasukan Jepang yang masih bersenjata lengkap.

Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri, menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa Sila Bandung. Ketimpangan dan konflik akibat “bom waktu” yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban, ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga menjadi perhatiannya.

Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno. Kharisma dan semangat nasionalisme dalam diri Soekarno patut dijadikan contoh untuk para generasi muda Indonesia dimasa depannya.
Ramita Hapsari - Ilmu Komunikasi 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar