Nama : Seciolivia Purtyani
NPM/Kelas : 18811937 /2 MA 01
Dosen/Mata
Kuliah :
Emilianshah Banowo, S. Sos., MM./ Komunikasi Massa
Tugas : Membuat liputan
peristiwa yang terjadi pada masyarakat dan membuat feature
Mobil vs Motor
Kecelakaan
kendaraan bermotor roda empat dengan roda dua kembali terjadi. Tepatnya di Jl. Masjid
As-Sa’adah, Bintaro-Tangerang Selatan. Sebuah mobil Suzuki Flash dengan plat
nomor kendaraan B 1758 WVH telah ditabrak oleh sebuah motor Yamaha Mio dengan
plat nomor kendaraan B 6071 WBE pada Jumat, 24/05/2013 pukul 13.30 WIB. Bapak
Yudra Adjraam, SH (49 tahun) selaku pemilik dan pengendara mobil tersebut
mengatakan bahwa mobil yang dikendarainya ditabrak dari arah depan oleh
kendaraan roda dua yang belakangan diketahui dikendarai oleh dua anak remaja
berusia 16 tahun bernama Rizki Maulana (pengemudi) dan Fajar Sumanto (dibonceng).
Saat
tabrakan terjadi, Fajar selaku yang dibonceng terpental dan jatuh terlentang
tepat di kap mobil dan kemudian terjatuh tertelungkup di samping kanan mobil,
sedangkan Rizki selaku pengemudi hanya terjatuh ke arah samping kanan motornya
dan mengalami lecet pada kaki. Kedua pengendara tersebut dalam keadaan sadar
saat warga sekitar membantu untuk menolongnya. Sedangkan Bapak Yudra Adjraam selaku
pengendara mobil dalam keadaan baik-baik saja, bahkan ikut membantu membawa
kedua remaja tersebut ke puskesmas Pondok Aren. Saat ini polisi menduga kedua
remaja tersebut dalam keadaan mabok, karena menurut keduanya mereka tidak
melihat keberadaan mobil di depannya.
Kecelakaan
sebenarnya dapat dihindari, salah satunya tidak hanya dengan bisa mengendarai
suatu kendaraan tetapi juga mengetahui peraturan-peraturan dalam
berlalu-lintas. Dua remaja berusia 16 tahun yang mengalami nasib naas tersebut
sebagai contohnya, selain belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) mereka juga
diduga telah mengkonsumsi minuman beralkohol yang jelas mengurangi daya
konsentrasi dalam berkendara.
II.
Feature: Bagaimana Cara Memelihara
Burung Hantu (Owl)
Bagaimana Cara Memelihara Burung
Hantu (Owl)
Burung
hantu (Owl) termasuk golongan burung
buas (karnivora, pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal).
Seluruhnya, terdapat sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di
seluruh dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland,
dan beberapa pulau-pulau terpencil. Burung yang dikenal
karena mata bulat dan leher yang dapat berputar hingga 180˚ ini bertelur dengan
jumlah 2-3 butir, telur berwana putih atau dengan bercak hitam berbentuk hampir
bulat sempurna. Sarang terutama dibuat di lubang-lubang pohon, atau di
antara pelepah daun bangsa palem atau rumpun bambu. Beberapa jenis juga kerap
memanfaatkan ruang-ruang pada bangunan, seperti di bawah atap atau
lubang-lubang yang kosong.
Di
Asia Tenggara, seperti Indonesia tersebar salah satu jenis dari burung hantu yaitu
celepuk/collared scops owl (Otus
bakkamoena).
Burung yang merupakan simbol kebijaksanaan di daerah Barat yang satu ini
memiliki ukuran kecil (sekitar 20 cm), berwarna keabu-abuan atau agak cokelat,
dengan jumbai telinga yang menonjol. Tubuh bagian atas berwarna agak
abu-abu pucat. Tubuh bagian bawah agak abu-abu atau cokelat kuning tua, dengan
coretan dan bintik hitam dan kuning tua. Pada kehidupannya di alam bebas,
burung hantu jenis ini memiliki kebiasaan bertengger pada tempat yang rendah,
dan hampir sepanjang malam mengeluarkan bunyi sedih secara musiman namun saat
masih bayi (piyik) biasanya burhan
mengeluarkan suara “kak”. Selain itu
burhan juga memiliki kebiasaan mengintai mangsa dari tempat bertengger dan
tiba-tiba menyergapnya. Namun jika sudah dipelihara sejak masih bayi (piyik), biasanya memiliki kebiasaan yang
berbeda dari yang di alam bebas karena si burhan kecil ini terbiasa mengikuti
kebiasaan sang pemilik.
Dewasa ini, banyak remaja dan dewasa yang memiliki
ketertarikan pada hewan malam ini. Ketertarikan pada keunikan, kelucuan, dan teman
begadang malam pun menjadi alasan para pecinta burhan kecil ini. Burung yang
identik dengan wajah seram ini dapat dijinakkan dan diajarkan berbagai hal,
terutama jika dipelihara sejak dini. Pertama, anggaplah burhan bukan sebagai
hewan peliharaan namun partner Anda. Berikan perhatian yang membuat si burhan
merasa dianggap, seringlah mengajak bicara dengan kontak mata dan tubuh yang
berdekatan dengan si burhan agar burhan juga mengenali wajah dan suara Anda.
Kedua, Tidak hanya kontak mata dan mengajaknya berbicara, namun juga diperlukan
kontak fisik agar burhan mengenali aroma tubuh Anda. Bisa juga mengelus
kepalanya, hal ini merupakan kesukaan burhan dan membuat ia menunduk hingga
merasa nyaman. Ketiga, burung karnivora ini juga dapat Anda suapi saat memberikan
makanan sehari-hari. Lakukan hal-hal tersebut hingga burhan mengenal Anda dan cukup
patuh saat Anda beri perintah, dan selanjutnya Anda dapat mengajari hal lainnya.
Burung pada dasarnya adalah hewan bebas, pasti ingin
melebarkan sayapnya dan terbang sesuka hatinya. Namun akan ada perasaan takut
dari sang pemilik jika si burhan pergi jauh dan kabur. Maka janganlah terlalu
sering meletakkan burhan pada sangkar, bisa juga menyediakan ranting kayu untuk
tempat ia bertengger atau membiasakan melepaskan burhan di ruangan Anda agar
burhan mengenali tempat tinggalnya dan merasa Anda percaya. Selanjutnya ajak
burhan berkeliling tak jauh dari tempat Anda tinggal agar burhan terbiasa
dengan banyak orang dan mengetahui wilayah sekitarnya. Jangan mengikatnya
dengan tali, hal ini sangat tidak disukai hewan bebas yang satu ini.
Sewajarnya jika memiliki hewan peliharaan, salah
satu hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan hewan dan kandang tempatnya
tinggal. Maka kebersihan partner kecil dan kandangnya atau tempat burhan biasa
bertengger pun haruslah dijaga dan dibersihkan secara teratur. Sebenarnya Anda
tidak perlu memandikan partner kecil Anda yang satu ini, biasanya jika hujan
turun, burhan akan langsung mandi dengan sendirinya. Namun untuk menjaga agar
tak terkena kutu dan untuk kebersihan maupun kesehatan burhan, Anda dapat
menyemprotkan campuran air dan obat anti kutu khusus burung dengan teratur
(satu minggu sekali). Untuk sangkar, atau tempat bertenggernya dapat
dibersihkan setiap hari agar tidak menimbulkan bau yang kurang sedap dan
mengganggu kesehatan partner kecil Anda maupun diri Anda dan lingkungan sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar