Pernah makan pocong? Atau mencicipi kolor ijo? Minggu
(02/05/2013) sore, sejumlah orang berkerumun. Mereka antre minta pocong, pesan
iblis untuk dibawa pulang, atau menunggu kuntilanak diantarkan. Tenang dulu.
Ini tak ada hubungannya dengan praktik ilmu hitam, pesugihan di gunung atau
gua-gua yang kental nuansa mistis. Ya, `pocong' dan teman-temannya itu bukan
makhluk halus seperti dalam film. Mereka ini nama-nama menu makanan di Warung
Es Pocong yang tampak di pinggir Jalan Raya Margonda, Depok, tepatnya di depan
Warung Es Pocong.
Es Pocong adalah salah satu tempat wisata kuliner yang
terkenal di Depok. Nama Es Pocong ini dipilih hanya sebagai strategi untuk
menarik pelanggan dan warung ini terletak di kawasan Kober, yang dalam Bahasa
Betawi berarti kuburan. Tempat ini memang selalu ramai, tidak pernah sepi
pengunjung. Kebanyakan pengunjung yang datang adalah dari kalangan mahasiswa
dan pelajar. Mengapa demikian? Karena Lokasinya sangat strategis, terletak
persis di pinggir jalan Margonda, sangat dekat dengan Stasiun Universitas
Indonesia, dekat dengan beberapa kampus, tapi kalau akhir pekan banyaknya
keluarga. Tempatnya memang tidak terlalu besar, tetapi rasa makanannya sangat
enak dan harga makanan dan minuman yang ditawarkan sangat murah.
Warung Es Pocong berkonsep `seram.' Dindingnya dicat merah dan hitam. Merah
di bagian atas hingga setengah tembok, sisanya dipulas warna hitam.
Di sekeliling tembok dipasang topeng-topeng Panthom.
Gerobak di dalam warung itu tak kalah seram, kedua tiang gerobak ditempeli
dengan pocong mini. Bohlamnya berwarna kuning, tak terlampau terang,
menciptakan efek remang-remang mengerikan
Es Pocong merupakan
kreasi dari Racmat Ramadani bersama dua saudaranya, Aris dan Hakim. Sejak pertama kali diperkenalkan
pertengahan Juni 2006, sudah banyak menarik perhatian orang. Soalnya, dari namanya bikin orang penasaran.
Hidangan yang paling
dinantikan dan disukai para pengunjung adalah Es Pocong, nama dari tempat makan
itu sendiri. Terdapat aneka rasa yang dapat dipilih sesuai dengan selera, ada
rasa stroberi, blueberry, cokelat, vanila, dan durian. Es Pocong sendiri banyak
membuat pensaran, sehingga kedai ini pun menjadi populer.
Rp6.000,00 buat segelas Es Pocong
Mendoan
Iblis bisa didapat dengan Rp2.500,00
Tak hanya dua menu itu, sesuai dengan
namanya, Es Pocong memiliki nama hidangan yang unik dan tak kalah menyeramkan
dan menakutkan, lain daripada yang lain. Nama-nama makanan dan minuman yang
disuguhkan antara lain seperti:
Nasi Uduk Tuyul Lontong Setan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPJwAeepDSN5FGeLYlrJjeU088d6KuC-6qjOL_8Co2rurhudNz1fmBOUX7einkkQluzaX2yrRBpab9qgaXr4FgmjXhG53Nhno0iyrgAgKS-xxHG-aAY_RNcfwsVQw7fM5NXJqL38rkItM/s200/es+sarang+kuntilanak.jpg)
Kolor Ijo (sirup melon dicampur susu dan soda), Sundel
Bolong (sirup stroberi dicampur susu dan soda), atau Kuntilanak (sirup apel
dicampur susu dan soda).
Semuanya dibandrol dengan harga Rp6.000,00.
Mie Ronggeng
Roti Mohawk (aneka
macam roti bakar)
Seporsi makanan tersebut dihargai antara
Rp8.000,00-Rp10.000,00.
Warung Es Pocong dibuka setiap hari. Saat hari biasa,
ia buka dari pukul 08.00-22.00 WIB. Sedangkan saat Bulan Ramadan seperti
sekarang, Warung Es Pocong hanya buka setengah hari, pukul 16.00-22.00 WIB.
Menjelang maghrib, Warung Es Pocong makin dipadati
pembeli. Mereka mengular, antre membeli Mendoan Iblis atau aneka minuman di
sana.
Selain di
Kober, Jalan Margonda Raya, Depok, Warung Pocong bisa kita temukan di Lenteng
Agung, Tangerang, Solo, hingga Medan.
Wisata Kuliner: Ocvita Ardhiani - 18811961 - 2MA01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar